Dokumen tersebut membahas tentang penentuan kebutuhan sistem informasi pada tahap analisis. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang proses analisis kebutuhan yang meliputi pemahaman situasi saat ini, identifikasi perbaikan, dan pendefinisian kebutuhan sistem baru. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis kebutuhan yang perlu diidentifikasi yaitu kebutuhan fungsional, non-fungsional, serta proses pengumpulan
Dokumen tersebut membahas tentang area pengetahuan kebutuhan perangkat lunak yang meliputi elisitasi, analisis, spesifikasi, dan validasi kebutuhan perangkat lunak. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai aspek terkait kebutuhan perangkat lunak seperti sumber kebutuhan, teknik elisitasi, analisis, modelisasi, spesifikasi, validasi, dan manajemen perubahan kebutuhan.
Dokumen ini membahas konsep-konsep Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek (OOAD). Materi utama meliputi pengenalan OOAD, siklus pengembangan dengan OOAD, analisis domain masalah dan aplikasi, kelas, struktur dan perilaku, use case, fungsi dan antarmuka. Dokumen ini juga menjelaskan aktivitas analisis domain masalah, seperti mendefinisikan sistem, menentukan kelas dan perilaku, serta model struktur.
Dokumen ini membahas tentang rekayasa kebutuhan perangkat lunak, meliputi pengertian, tujuan, jenis kebutuhan, stakeholder, permasalahan dan outline standar IEEE untuk spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Dibahas pula tingkatan kebutuhan mulai dari bisnis, pengguna, fungsional hingga sistem dan atribut kualitas. Studi kasus digunakan untuk memperjelas konsep.
Resume buku rekayasa perangkat lunak (daniel siahaan)Renti Susanti
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa kebutuhan sistem perangkat lunak, meliputi proses elisitasi kebutuhan, analisis kebutuhan, teknik-teknik yang digunakan, dan perangkat bantu untuk mendukung aktivitas rekayasa kebutuhan.
Modul ini membahas metodologi dan prinsip pengembangan sistem informasi, termasuk aktivitas utama seperti analisis, perancangan, implementasi, dan pemeliharaan sistem. Juga dibahas stakeholder pengembangan sistem dan arsitektur sistem informasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan kebutuhan sistem informasi pada tahap analisis. Secara garis besar, dokumen menjelaskan tentang proses analisis kebutuhan yang meliputi pemahaman situasi saat ini, identifikasi perbaikan, dan pendefinisian kebutuhan sistem baru. Dokumen juga menjelaskan jenis-jenis kebutuhan yang perlu diidentifikasi yaitu kebutuhan fungsional, non-fungsional, serta proses pengumpulan
Dokumen tersebut membahas tentang area pengetahuan kebutuhan perangkat lunak yang meliputi elisitasi, analisis, spesifikasi, dan validasi kebutuhan perangkat lunak. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai aspek terkait kebutuhan perangkat lunak seperti sumber kebutuhan, teknik elisitasi, analisis, modelisasi, spesifikasi, validasi, dan manajemen perubahan kebutuhan.
Dokumen ini membahas konsep-konsep Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek (OOAD). Materi utama meliputi pengenalan OOAD, siklus pengembangan dengan OOAD, analisis domain masalah dan aplikasi, kelas, struktur dan perilaku, use case, fungsi dan antarmuka. Dokumen ini juga menjelaskan aktivitas analisis domain masalah, seperti mendefinisikan sistem, menentukan kelas dan perilaku, serta model struktur.
Dokumen ini membahas tentang rekayasa kebutuhan perangkat lunak, meliputi pengertian, tujuan, jenis kebutuhan, stakeholder, permasalahan dan outline standar IEEE untuk spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. Dibahas pula tingkatan kebutuhan mulai dari bisnis, pengguna, fungsional hingga sistem dan atribut kualitas. Studi kasus digunakan untuk memperjelas konsep.
Resume buku rekayasa perangkat lunak (daniel siahaan)Renti Susanti
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa kebutuhan sistem perangkat lunak, meliputi proses elisitasi kebutuhan, analisis kebutuhan, teknik-teknik yang digunakan, dan perangkat bantu untuk mendukung aktivitas rekayasa kebutuhan.
Modul ini membahas metodologi dan prinsip pengembangan sistem informasi, termasuk aktivitas utama seperti analisis, perancangan, implementasi, dan pemeliharaan sistem. Juga dibahas stakeholder pengembangan sistem dan arsitektur sistem informasi.
Modul ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem berbasis objek. Ada beberapa tahapan pengembangan sistem yang dijelaskan seperti perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Perancangan sistem membahas konsep-konsep dasar seperti pemodelan objek, generalisasi, spesialisasi, komunikasi, dan pewarisan sifat. Ada beberapa teknik pemodelan yang disebutkan seperti UML.
Modul ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Terdapat beberapa pendekatan untuk analisis sistem seperti model driven analysis, accelerated analysis, reverse engineering, dan fact finding techniques. Analisis sistem meliputi analisis masalah, kebutuhan, dan keputusan. Laporan hasil analisis sistem berisi ringkasan umum, eksplorasi informasi, gambaran umum sistem, analisis sistem, dan rekomendasi.
Modul ini membahas analisis dan perancangan sistem yang meliputi proses merancang, memperbaiki, dan menginstalasi sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, informasi, energi, dan peralatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan pengetahuan khusus dalam ilmu sosial, matematika, fisika, dan teknik analisis dan desain sistem.
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan perangkat lunak khususnya analisis kebutuhan non fungsional, fungsional, dan jaringan dalam proses rekayasa perangkat lunak."
Modul ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem, khususnya teknik pemodelan proses. Ada beberapa metode pemodelan yang dijelaskan seperti data flow diagram, context diagram, dan decomposition diagram untuk memodelkan proses bisnis, aliran data, dan hubungan antar komponen sistem.
05 Pengadaan Dan Pengembangan Sistem InformasiAinul Yaqin
Dokumen ini membahas tentang pengadaan dan pengembangan sistem informasi, meliputi model-model pengembangan seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral. Juga dibahas tentang siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) yang terdiri atas tahap perencanaan, analisis, perancangan, konstruksi, pengujian, integrasi, dan operasional. Terakhir dibahas penggunaan alat bantu rekayasa perangkat lunak (CASE) d
Dokumen ini membahas tentang analisis kebutuhan perangkat lunak, termasuk definisi, tujuan, langkah-langkah, pendekatan, dan teknik pemodelan seperti flowmap yang digunakan dalam analisis sistem yang sedang berjalan."
Bab 5 membahas analisis sistem dan metode yang terkait, termasuk definisi lingkup proyek, analisis masalah, analisis persyaratan, desain logis, dan analisis keputusan. Metode seperti prototyping, model perkembangan, dan pendekatan berbasis objek digunakan untuk memecahkan masalah sistem bisnis. Tahapan analisis sistem mencakup mengidentifikasi masalah, kebutuhan, dan rekomendasi solusi untuk membuat keputusan akhir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas teknik analisis sistem yang digunakan untuk mempelajari sistem dengan memecahnya menjadi komponen-komponen, (2) Beberapa pendekatan analisis sistem yang dijelaskan adalah model driven analysis, accelerated analysis, reverse engineering, dan fact finding techniques, (3) Analisis sistem mencakup analisis masalah, analisis kebutuhan, dan analisis keputusan.
Modul ini membahas tentang pemodelan data yang meliputi konsep dasar pemodelan data, teknik pemodelan data, dan contoh penerapannya dalam sistem basis data akademik.
The document discusses the use of data flow diagrams (DFDs) to model business processes. It defines key elements of DFDs, including processes, data flows, data stores, and external entities. It explains how to create DFDs at different levels of detail through decomposition. Context, level 0, level 1, and level 2 diagrams are discussed. The document also provides guidance on validating DFDs for syntactic and semantic accuracy.
This chapter discusses data modeling and entity relationship diagrams (ERDs). An ERD graphically displays entities, attributes, and relationships within a system. Key elements include entities, attributes, relationships, cardinality, and the data dictionary. The process of creating an ERD involves identifying entities, adding attributes, and defining relationships. Validation includes normalization and ensuring the ERD balances with process models.
Modul ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem berbasis objek. Ada beberapa tahapan pengembangan sistem yang dijelaskan seperti perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Perancangan sistem membahas konsep-konsep dasar seperti pemodelan objek, generalisasi, spesialisasi, komunikasi, dan pewarisan sifat. Ada beberapa teknik pemodelan yang disebutkan seperti UML.
Modul ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem. Terdapat beberapa pendekatan untuk analisis sistem seperti model driven analysis, accelerated analysis, reverse engineering, dan fact finding techniques. Analisis sistem meliputi analisis masalah, kebutuhan, dan keputusan. Laporan hasil analisis sistem berisi ringkasan umum, eksplorasi informasi, gambaran umum sistem, analisis sistem, dan rekomendasi.
Modul ini membahas analisis dan perancangan sistem yang meliputi proses merancang, memperbaiki, dan menginstalasi sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, informasi, energi, dan peralatan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan pengetahuan khusus dalam ilmu sosial, matematika, fisika, dan teknik analisis dan desain sistem.
Dokumen tersebut membahas analisis kebutuhan perangkat lunak khususnya analisis kebutuhan non fungsional, fungsional, dan jaringan dalam proses rekayasa perangkat lunak."
Modul ini membahas tentang analisis dan perancangan sistem, khususnya teknik pemodelan proses. Ada beberapa metode pemodelan yang dijelaskan seperti data flow diagram, context diagram, dan decomposition diagram untuk memodelkan proses bisnis, aliran data, dan hubungan antar komponen sistem.
05 Pengadaan Dan Pengembangan Sistem InformasiAinul Yaqin
Dokumen ini membahas tentang pengadaan dan pengembangan sistem informasi, meliputi model-model pengembangan seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral. Juga dibahas tentang siklus hidup pengembangan perangkat lunak (SDLC) yang terdiri atas tahap perencanaan, analisis, perancangan, konstruksi, pengujian, integrasi, dan operasional. Terakhir dibahas penggunaan alat bantu rekayasa perangkat lunak (CASE) d
Dokumen ini membahas tentang analisis kebutuhan perangkat lunak, termasuk definisi, tujuan, langkah-langkah, pendekatan, dan teknik pemodelan seperti flowmap yang digunakan dalam analisis sistem yang sedang berjalan."
Bab 5 membahas analisis sistem dan metode yang terkait, termasuk definisi lingkup proyek, analisis masalah, analisis persyaratan, desain logis, dan analisis keputusan. Metode seperti prototyping, model perkembangan, dan pendekatan berbasis objek digunakan untuk memecahkan masalah sistem bisnis. Tahapan analisis sistem mencakup mengidentifikasi masalah, kebutuhan, dan rekomendasi solusi untuk membuat keputusan akhir.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas teknik analisis sistem yang digunakan untuk mempelajari sistem dengan memecahnya menjadi komponen-komponen, (2) Beberapa pendekatan analisis sistem yang dijelaskan adalah model driven analysis, accelerated analysis, reverse engineering, dan fact finding techniques, (3) Analisis sistem mencakup analisis masalah, analisis kebutuhan, dan analisis keputusan.
Modul ini membahas tentang pemodelan data yang meliputi konsep dasar pemodelan data, teknik pemodelan data, dan contoh penerapannya dalam sistem basis data akademik.
The document discusses the use of data flow diagrams (DFDs) to model business processes. It defines key elements of DFDs, including processes, data flows, data stores, and external entities. It explains how to create DFDs at different levels of detail through decomposition. Context, level 0, level 1, and level 2 diagrams are discussed. The document also provides guidance on validating DFDs for syntactic and semantic accuracy.
This chapter discusses data modeling and entity relationship diagrams (ERDs). An ERD graphically displays entities, attributes, and relationships within a system. Key elements include entities, attributes, relationships, cardinality, and the data dictionary. The process of creating an ERD involves identifying entities, adding attributes, and defining relationships. Validation includes normalization and ensuring the ERD balances with process models.
Dokumen ini membahas penggunaan pen pada program scratch untuk menggambar dan membuat lintasan. Penjelasan mencakup script pen, implementasi pen untuk membuat kotak berwarna hijau dan garis tebal menggunakan ulang, contoh stamp, dan efek ganda dengan flag serta menghapus layar. Diberikan latihan mandiri untuk membuat objek dengan pergerakan dan efek menggambar menggunakan pen dan tombol.
The chapter discusses user interface design principles, processes, and components. It covers the principles of layout, content awareness, aesthetics, user experience, consistency, and minimizing user effort in interface design. The user interface design process involves use scenario development, interface structure design, interface standards design, prototyping, and evaluation. Navigation design aims to simplify the user experience, while input and output design focus on accurately capturing and presenting information with minimal effort.
The chapter discusses program design which involves determining programs to write and creating instructions for programmers. It covers moving from logical to physical process models by adding implementation details to DFDs. Program design is done using a top-down modular approach including a structure chart to show program organization and interaction, and program specifications with detailed instructions for programmers. The structure chart is created from the DFDs and design guidelines are provided for cohesion, coupling and fan-in/fan-out.
The document discusses data storage design in systems analysis and design. It covers two main data storage formats: files and databases. Files are lists of electronic data organized for specific transactions, while databases contain grouped information related through a database management system (DBMS). The document also discusses moving from logical to physical data models, and optimizing data storage for efficiency and access speed using techniques like normalization, denormalization, indexing, and clustering.
The chapter discusses architecture design for systems analysis and design. It covers elements of an architecture design including client-server architectures. Architecture design begins with nonfunctional requirements and considers factors like performance, security, and operations. Hardware and software specifications define the technical environment needed to support the application architecture.
The document discusses system acquisition strategies for designing a new system. There are three primary strategies: custom development by building a system in-house, using a packaged software system, or outsourcing development to an external vendor. The design phase develops a system specification and considers issues like business needs, in-house expertise, and project risks to determine which strategy best fits a given project. An alternative matrix tool compares options across various criteria to help evaluate tradeoffs and select the optimal acquisition approach.
Dokumen tersebut membahas penggunaan sensing pada Scratch untuk memberikan perintah berdasarkan input sensor seperti mouse dan kamera. Terdapat contoh implementasi sensing untuk menggerakkan sprite sesuai gerakan mouse, mendeteksi sentuhan mouse, dan mendeteksi objek pada video untuk mengubah warna dan gerakan sprite balon.
This document discusses object-oriented programming concepts including objects, inheritance, aggregation, polymorphism, and static and dynamic binding. It covers the overriding concept in aggregation and inheritance as well as the differences between static and dynamic binding.
Here are the steps to find the treasure:
1. Anna and Bob start at the red dot in the bottom left corner.
2. They follow the arrow on their app which points upwards.
3. This leads them to the top box containing the treasure.
The treasure is in the box at the top of the map.
It's Computational Thinking:
Skills - Algorithmic thinking (AL), Decomposition (DE)
This problem requires decomposing the task into a series of steps (an algorithm). We must understand the inputs (the map and direction arrow) and use those to determine the appropriate outputs (where to go to find the treasure). Algorithmic thinking and decomposition are important skills in computational problem
Use case diagram menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem melalui use case. Use case merepresentasikan fungsi yang dapat dilakukan sistem untuk memenuhi kebutuhan aktor. Use case dinotasikan dengan elips horizontal dan aktor dinotasikan dengan rectangle. Asosiasi antara aktor dan use case menunjukkan interaksi antara keduanya.
Use case diagram menggambarkan proses bisnis penjualan barang elektronik secara manual oleh PT. Nusantara. Terdapat tiga aktor utama yaitu pelanggan, bagian penjualan, dan kepala bagian penjualan. Pelanggan akan memesan barang, menerima faktur dan kwitansi, serta membayar barang yang dipesan. Bagian penjualan akan menerima pesanan, mencatat ke arsip, menerbitkan faktur dan surat jalan, menerima pembayaran
UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan untuk merancang sistem perangkat lunak. UML digunakan untuk menggambarkan proses bisnis, struktur sistem, dan perilaku sistem melalui diagram-diagram seperti use case diagram, class diagram, dan state diagram. UML terdiri dari beberapa jenis diagram untuk tujuan yang berbeda seperti menggambarkan fungsi sistem, struktur sistem, atau interaksi antar komponen sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang UML (Unified Modeling Language) khususnya Use Case Diagram. Use Case Diagram digunakan untuk memodelkan fungsi-fungsi sistem dan interaksi antara pengguna dengan sistem. Diagram ini menggambarkan aktor-aktor dan use case-use case beserta hubungan antara keduanya.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang pengenalan Unified Modeling Language (UML) dan Use Case Diagram. UML digunakan untuk merepresentasikan sistem perangkat lunak secara visual. Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas sistem dari perspektif pengguna eksternal melalui hubungan antara aktor dan use case. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam Use Case Diagram seperti aktor, use case, dan relasi antara keduanya.
Use case diagram digunakan untuk memodelkan fungsi sistem dan interaksi antara sistem dengan aktor. Diagram ini menggambarkan use case, aktor, dan relasi antara keduanya seperti asosiasi, generalisasi, ketergantungan, dan agregasi. Terdapat dua tipe relasi khusus yaitu include dan extend untuk menggambarkan hubungan antar use case.
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek berupa pesan yang ditunjukkan terhadap waktu. Diagram ini mendefinisikan interaksi dalam sistem dengan mengilustrasikan objek yang berpartisipasi dalam use case dan menggambarkan tahapan yang terjadi untuk menghasilkan output.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang Use Case Diagram yang digunakan untuk memodelkan fungsi sistem untuk pengguna dengan tujuan mengidentifikasi fungsi-fungsi yang ada dalam sistem dan hubungan antara aktor dan fungsi tersebut. Komponen utama dari Use Case Diagram adalah aktor, use case, dan relasi antara aktor dan use case seperti asosiasi, generalisasi, dan dependensi.
Pemodelan Perangkat Lunak menggunakan Unified Modelling Language (UML) untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisis dan desain sistem secara visual. UML menggabungkan metode pemodelan berorientasi objek yang ada dan menyediakan bahasa visual untuk memodelkan pengetahuan tentang sistem, mencakup diagram kelas, sekuens, aktivitas, dan komponen. UML membantu merencanakan dan menganalisis logika sistem, mengurangi biaya pengembangan,
Analisis kebutuhan merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem informasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan sistem melalui interaksi dengan pengguna, observasi, wawancara, dan kuesioner. Hasilnya berupa dokumen spesifikasi kebutuhan sistem (SRS) yang menjelaskan fungsionalitas, kinerja, dan kendala sistem. Metode analisis kebutuhan meliputi use case, class diagram, dan activity diagram dalam bahasa pem
Dokumen tersebut merangkum penggunaan diagram use case dalam analisis dan perancangan berorientasi objek. Diagram use case digunakan untuk menggambarkan interaksi antara pengguna (actor) dengan fungsi sistem (use case). Dokumen tersebut menjelaskan unsur-unsur diagram use case seperti actor, use case, hubungan antara actor dan use case, serta generalisasi dan inklusi use case.
Cara Membuat Kursus Online Wordpress-tutorstarterFajar Baskoro
The document discusses setting up and customizing a WordPress website using the TutorLMS plugin to create an online learning platform. It covers topics like general settings, themes, customizing elements, adding courses, monetization through WooCommerce, and course settings. The goal is to guide users through configuring WordPress and TutorLMS to sell online courses.
Pemrograman Mobile - JetPack Compose1.pptxFajar Baskoro
JetPack Compose is a new Android UI toolkit that uses composable functions to declaratively build user interfaces. It allows user interfaces to recompose when data changes by detecting differences between previous and new UI descriptions. This recomposition improves performance over traditional frameworks by only updating parts of the UI that actually need changing.
2. Kasus Penggunaan
• Merupakan alat yang dapat digunakan untuk menunjukkan kebutuhan
pengguna
• Merepresentasikan bagaimana sistem berinteraksi dengan lingkungannya
• Mengilustrasikan aktivitas yang dilakukan pengguna dan respon sistem
terhadap aktivitas tersebut
3. Manfaat Kasus Penggunaan
• Alat untuk mendokumentasikan kebutuhan fungsional
• Membantu pembagian lingkup sistem sehingga lebih mudah diatur
• Alat untuk mengkomunikasikan fungsionalitas sistem pada pengguna dan
stakeholder lain
• kasus penggunaan memiliki bahasa yang dapat dimengerti oleh berbagai stakeholder
• Membantu melakukan estimasi lingkup, upaya, dan jadwal sebuah proyek
• Dasar untuk melakukan uji coba (test plans dan test cases)
4. Manfaat Kasus Penggunaan (2)
• Dasar untuk user help, manual dan dokumentasi sistem
• Titik awal untuk identifikasi objek data atau entitas
• Spesifikasi fungsional untuk merancang antar muka sistem
• Alat menentukan kebutuhan akses database (menambah, mengubah,
menghapus, membaca)
• Kerangka untuk mengarahkan proyek pengembangan sistem
5. Diagram Kasus Penggunaan
(Use Case Diagram)
Gambaran grafis dari beberapa atau semua aktor, kasus penggunaan,
dan interaksinya yang menggambarkan sistem yang akan dibangun
Memodelkan kebutuhan dan menggambarkan fungsionalitas yang
diharapkan dari sebuah sistem
Yang ditekankan adalah “apa” yang dilakukan dalam sistem, dan
bukan “bagaimana”
9. Aktor
• Aktor bukan bagian dari sistem,
aktor merepresentasikan siapa saja
atau apa saja yang harus
berinteraksi dengan sistem.
• Aktor disebut juga entitas luar
• Contoh Aktor:
• seseorang (pembeli, mhs, dokter dll),
• organisasi (gudang, supplier dll)
• sistem informasi yang lain (Bank,
Akutansi dll)
• alat eksternal (scanner, barcode, dll)
10. Kasus Penggunaan (Use Case)
• Deskripsi dari sebuah perilaku sistem
sebagai respon dari suatu aksi / permintaan
dari luar sistem
• Dengan kata lain, kasus penggunaan
mendeskripsikan “fungsionalitas” pada
sebuah sistem.
• Kasus penggunaan merupakan sebuah
pekerjaan tertentu, misalnya: mencari data
barang, melihat daftar harga barang
14. Include
• "The include relationship ditujukan untuk
menggunakan kembali behaviour yang
dimodelkan oleh use case lain (Overgaard
and Palmkvist, Use Cases: Patterns and
Blueprints. Addison-Wesley, 2004).
• Include :Sebuah use case dasar tergantung
pada use case yang disertakan (s), tanpa itu /
mereka use case dasar tidak lengkap karena
use case yang disertakan (s) merupakan sub-
urutan dari interaksi yang mungkin terjadi
selalu ATAU kadang-kadang.
15. Extend
• "The extend relationship dimaksudkan
untuk menambahkan bagian untuk use
case yang ada serta untuk pemodelan
sistem layanan opsional" (Overgaard and
Palmkvist, Use Cases: Patterns and
Blueprints. Addison-Wesley, 2004).”
• Extends : memperluas use case
tergantung pada use case dasar, secara
harfiah memperluas behaviour yang
digambarkan oleh use case dasar. use case
dasar harus menjadi use case yang
berfungsi penuh dalam dirinya sendiri.
17. Generalisasi pada Aktor
• Aktor bisa memiliki Generalisasi
• Kasus penggunaan yang diakses oleh seluruh Aktor
Spesialisasi, maka relasi cukup dihubungkan dengan
Aktor Generalisasi
• Jika kasus penggunaan hanya diakses oleh salah
satu aktor spesialis nya maka hanya dihubungkan
dengan aktor yang bersangkutan saja
18. • Nama dari kasus penggunaan harus kata kerja atau frase kata kerja (tidak boleh kata benda)
• Panjangnya 2 s/d 4 kata
• Satu aktor minimal dihubungkan dengan 1 kasus penggunaan
• Satu kasus penggunaan bisa diakses oleh lebih dari 1 aktor
• Untuk fungsionalitas yang manual (tidak ada dalam sistem), tdk usah digambarkan kasus
penggunaannya
• Jangan membuat kasus penggunaan yang terlalu general dan terlalu spesifik.
• Perhatikan Relasi Include , Extend dan Generalisasi jika ada
Petunjuk Pembuatan Diagram Kasus
Penggunaan
19. Spesifikasi/Analysis Kasus Penggunaan
• Penjabaran alur kinerja atau step-step setiap kasus penggunaan melalui skenario.
• Spesifikasi kasus penggunaan dapat dibuat setelah diagram kasus penggunaan selesai
dibuat dan sudah diketahui fungsionalitas masing-masing kasus penggunaan.
• Setiap 1 kasus penggunaan pada Use Case Diagram, dapat dibuatkan minimal 1
spesifikasi kasus penggunaan.
• Untuk include/extend/generalisasi bisa digabung dengan parent use case nya ,bisa
juga dipisah tergantung tingkat kompleksitasnya