尊敬的 微信汇率:1円 ≈ 0.046166 元 支付宝汇率:1円 ≈ 0.046257元 [退出登录]
SlideShare a Scribd company logo
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 1
1. Dasar umum Cekungan Tarakan
Cekungan Tarakan secara geografis terletak sekitar 240 km arah Utara –
Timur Laut dari Balikpapan. Cekungan ini terletak dibagian utara kota Balikpapan
dan masih merupakan bagian dari NE Kalimantan Basin.
Gambar 1.1. Letak Setting Fisiografi Cekungan Tarakan ( penulis : 2013)
Pada Dasarnya cekungan tarakan dibatasi oleh :
1. Sampurna High di bagian Utara
2. Mangkalihat Ridge di Selatan
3. dan Kuching Orogenic Complex di bagian Baratnya.
Menurut penelitian dari Biantoro (1996) dalam cekungan Tarakan terbagi
menjadi 4 sub-cekungan bagian, yaitu:
1. Sub-cekungan Tidung
2. Sub-cekungan Berau
3. Sub-cekungan Tarakan
4. dan Sub-cekungan Muara
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 2
Gambar 1.2. Pembagian batas cekungan Tarakan (Biantoro : 1996)
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 3
Gambar 1.3. Pembagian Sub Cekungan (Biantoro : 1996)
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 4
2. Proses Pembentukan
Perkembangan struktur-struktur di Sub-cekungan Tarakan, Cekungan Tarakan
berlangsung dalam beberapa tahapan yang mempengaruhi pengendapan sedimen pada
area tersebut. Konfigurasi secara struktural sudah dimulai oleh Rifting sejak Eosen
Awal. Pemekaran (rifting) pada sub-cekungan ini disebabkan oleh pembentukan
sesar-sesar normal. Pergerakan dari sesar-sesar tersebut menghasilkan daerah-daerah
rendahan yang kemudian terisi oleh sedimen-sedimen tertua pada sub-cekungan ini,
seperti Formasi Sembakung (akhir Miosen Awal-Miosen Tengah).
Proses Rifting berjalan dengan terus menerus disertai dengan adanya
pengangkatan secara lokal di bagian barat dari sub-cekungan mengontrol siklus-siklus
pengendapan sedimen pada sub-cekungan ini. Pengendapan pada sub-cekungan ini
dapat dibagi menjadi 4 siklus berhubungan dengan beberapa kejadian tektonik pada
regional.
2.1. Siklus Tahapan Pembentukan
• (Siklus 1)
Terjadi pada saat terjadinya pengangkatan pada Eosen Tengah yang menyebabkan
erosi di Tinggian/Punggungan Sekatang.
• (Siklus 2)
Dimulai sejak pengangkatan Oligosen Awal pada fasa transgresif, dengan sedimen
yang diendapkan secara tidakselarasan terhadap Siklus 1. Fasa ini berubah menjadi
regresif ketika proses rifting berakhir dan pengangkatan mencapai puncaknya pada
akhir dair Miosen Akhir. Pengangkatan yang kedua ini berbeda dengan proses
pengangkatan pertama karena berkembang ke arah timur Proses rifting yang kedua ini
menghasilkan sesar-sesar normal yang memiliki arah timurlaut-baratdaya.
• (Siklus 3)
Proses regresif berlangsung pada lingkungan transisional-deltaik. Sedimen-sedimen
yang diendapkan dalam jumlah yang besar menyebabkan rekativasi dari sesar-sesar
tua yang terbentuk selama Oligosen sampai Miosen Awal yang berkembang
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 5
menjadi growth fault. Petumbuhan dari sesar-sesar tersebut berhenti untuk sementara
waktu pada awal pengendapan dari Formasi Santul dikarenakan oleh terjadinya fasa
trangresif yang pendek. Pensesaran tersebut berlangsung selama Pliosen ketika siklus
pengedapan keempat.
• (Siklus 4)
Pada siklus ke-4 yaitu formasi Tarakan diendapkan.
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 6
3. Struktur Geologi
Struktur yang terjadi di cekungan ini berarah Barat Utara – Tenggara karena
dipengaruhi sesar geser Mangkalihat dan terjadinya tumbukan lempeng Asia dengan
lempeng Pasifik, menyebabkan munculnya struktur antiklin, sesar naik dan normal
serta sesar geser timur- barat dan timur laut – baratdaya.
4. Tektonik Regional
Aktivitas Tektonik pada Pliosen Akhir-Pleistosen bersifat kompresif dan
menghasilkan sesar-sesar . Di beberapa tempat, kompresi ini menginversikan sesar-
sesar normal menjadi sesar-sesar naik (Biantoro dkk., 1996). Kegiatan tekonik yang
menyebabkan pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran keseluruhan Cekungan
Tarakan pada Pliosen Akhir kemudian menyebabkan munculnya ketidakselarasan di
beberapa daerah secara lokal.
5. Stratigrafi Regional Cekungan Tarakan
Batuan dasar pada cekungan Kalimantan Timur Utara terdiri dari sedimen-
sedimen berumur tua, meliputi Formasi Danau (Heriyanto dkk., 1991) atau disebut
juga Formasi Damiu, Formasi Sembakung, dan Batulempung Malio. Sedimen-
sedimen tersebut telah terkompaksi, terlipatkan, dan tersesarkan.
• Formasi Danau
Formasi Danau terdeformasi kuat dan sebagian termetamorfosa, mengandung breksi
terserpentinitisasi, rijang radiolaria, spilit, serpih,slate, dan kuarsa.
• Formasi Sembakung dan Batulempung Malio
Formasi Sembakung diendapkan di atas Formasi Danau secara tidak selaras. Formasi
ini terdiri dari sedimen volkanik dan klastik yang berumur Eosen Awal-Eosen Tengah.
Di atas Formasi Sembakung diendapkan batulempung berfosil, karbonatan, dan
mikaan yang dikenal dengan Batulempung Malio yang berumur Eosen Tengah.
• Formasi Sujau
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 7
Formasi Sujau terdiri dari sedimen klastik (konglomerat dan batupasir), serpih, dan
volkanik.
• Formasi Selor
Formasi Selor terdiri dari lapisan-lapisan batubara dan Batugamping mikritik yang
diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Sujau.
• Formasi Mangkabua
Formasi Mangkabua yang terdiri dari serpih laut dan napal yang berumur Oligosen.
• Formasi Tempilan
Formasi Tempilan terdiri dari fasies klastik basalt.
• Formasi Taballar
Formasi Taballar terdiri dari batugamping mikritik yang merupakan sikuen paparan
karbonat dengan perkembangan reef lokal Oligosen Akhir sampai Miosen Awal.
• Formasi Mesalai
Formasi ini secara gradual cekungan menerus dari formasi Taballar menipis ke arah
formasi mesalai. Pada formasi ini terdiri dari napal.
• Formasi Naintupo
Formasi ini terdiri dari batulempung dan serpih.
• Formasi Meliat
Formasi ini diendapkan secara tidak selaras dengan Serpih Naintupo. Formasi ini
terdiri dari batupasir kasar, serpih karbonatan, dan batugamping tipis. Di beberapa
bagian, Formasi Meliat terdiri dari batulanau dan serpih dengan sedikit lensa-lensa
batupasir.
• Formasi Tabul
Formasi ini terdiri dari batupasir, batulanau, dan serpih yang kadang disertai dengan
kemunculan lapisan batubara dan batugamping.
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 8
• Formasi Santul
Pada formasi ini sering dijumpai lapisan batubara tipis yang berinterkalasi dengan
batupasir, batulanau, dan batulempung.
• Formasi Tarakan
Formasi ini terdiri dari interbeding batulempung, serpih, batupasir, dan lapisan-
lapisan batubata lignit, dasar dari Formasi Tarakan pada beberapa ditepresentasikan
oleh ketidakselarasan.
• Formasi Bunyu
Formasi Bunyu terdiri dari batupasir tebal, berukuran butir medium sampai kasar,
kadangkala konglomeratan dan interbeding batubara lignit dengan serpih.
batupasir formasi ini lebih tebal, kasar, dan kurang terkonsilidasi jika dibandingkan
dengan batupasir Formasi Tarakan.
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 9
Kolom stratigrafi cekungan Tarakan
Gambar 1.4.Kolom Stratigrafi Cekungan Kalimantan Timur Utara Kolom Stratigrafi Cekungan
Kalimantan Timur Utara (kiri: dimodifikasi dari Heriyanto dkk., 1991)
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 10
6. Sejarah Geologi
• Formasi Sembakung dan Batulempung Malio.
Berumur Eosen Awal-Eosen Tengah. Di atas Formasi Sembakung diendapkan
batulempung berfosil, karbonatan, dan mikaan yang dikenal dengan Batulempung
Malio yang berumur Eosen Tengah.
• Formasi Sujau, Mangkabua, dan Selor
(Eosen Akhir – Oligosen)
Sejarah geologi yang terjadi pada formasi ini menjelaskan adanya proses
pengangkatan, diamana sebagian tersingkap dan tererosi sebagian di tepi barat dari
cekungan berkaitan dengan aktivitas volkanisme yang terjadi sepanjang tepian
deposenter pada akhir Oligosen.
• Formasi Tempilan, Formasi Taballar, Napal Mesalai, Formasi Naintupo
(Oligosen Akhir – Miosen Tengah).
Terdapatnya batulempung dan serpih yang bergradasi ke atas menjadi napal dan
batugamping yang menandakan pernah terjadinya perluasan genang laut di cekungan
Tarakan.
• Formasi Meliat, Formasi Tabul, dan Formasi Santul
(Miosen Tengah – Miosen Akhir).
Terdiri dari sikuen-sikuen deltaik regresif yang terbentuk setelah tektonisma Miosen
Awal. Pada formasi ini sering dijumpai lapisan batubara tipis yang berinterkalasi
dengan batupasir, batulanau, dan batulempung, yang diendapkan di lingkungan delta
plain sampai delta front pada Miosen Akhir.
• Formasi Tarakan
(Pliosen)
Formasi Tarakan di endapkan pada siklus sedimentasi Pliosen adanya endapan -
endapan lapisan-lapisan batubata lignit, menunjukan bahwa fasies pengendapan
formasi ini dahalunya adalah daerah delta plain.
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 11
• Formasi Bunyu
(Plistosen)
Pada Formasi Bunyu terjadinya peninggian muka laut akibat terjadinya transgresi
pada kala Pleistosen Akhir menyebabkan garis pantai mundur ke arah barat seperti
garis pantai saat ini.
7. Potensi Geologi
Cekungan Tarakan dalam potensi Geologinya memiliki aspek potensi adanya
akumulasi Hidrokarbon dan terdapatnya potensi Batubara. Dengan terdapatnya dua
potensi tersebut Cekungan Tarakan dapat dinilai sebagai cekungan dengan
potensional yang cukup besar untuk di kelola.
7.1. Potensi Geologi Batubara
Pada potensi Batubara yang terdapat pada Cekungan Tarakan meliputi pada formasi –
formasi :
• Formasi Selor
Pada formasi Selor ini terdiri dari keterdapatan batubara yang berlapis secara baik.
• Formasi Tabul
Pada formasi ini ditandai dengan kemunculan batubara yang berlapis.
• Formasi Tarakan
Formasi ini terdiri dari interbeding lapisan-lapisan batubata lignit.
• Formasi Bunyu
Pada formasi Bunyu ini terdapat interbeding batubara lignit.
7.2. Potensi Hidrokarbon dan Sistem Minyak Bumi (Petroleum System)
7.2.1. Batuan Source Rock dan Reservoir
Batuan reservoir penghasil minyak dan gas bumi di cekungan Tarakan adalah
batupasir baik dari Formasi Tarakan yang berumur Pliosen, maupun Formasi Santul
dan Tabul yang berumur Miosen. Formasi ini pada umumnya terdiri dari suatu urutan
batupasir, serpih, lempung dengan lapisan batubara. Di beberapa tempat ditemukan
juga lapisan batugamping. Lapisan batupasirnya sangat dominan, tebal dan sangat
banyak mengandung mineral kuarsa dengan ikatan yang lepas (unconsolidated sand).
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 12
Batuan induk di Cekungan Tarakan sendiri terbentuk pada kala akhir Miocene,
yaitu batuan lempung pada formasi Mangkubua , Naintupu dan Mleliat. Bahhkan batu
lempung pada formsi Santul, Sesanip dan Tarakan sendiri pun bisa bertindak sebagai
batuan induk karena daerah ini diendapkan pada lingkungan delta.
7.2.2. Migrasi Hidrokarbon
Migrasi hidrokarbon dari batuan induk atau dapur hidrokarbon ke perangkap
diduga melalui bidang patahan. Biantoro dkk (1996) menyebutkan, hidrokarbon
terbentuk semenjak Miosen Akhir. Dengan terisinya formasi Tarakan yang berumur
Pliosen dan pembentukan struktur Plio-Pleistosen maka waktu migrasi hidrokarbon
akan lebih muda lagi.
Gambar.1.5. Sistem Petroleum Cekungan Tarakan (Biantoro: 1996)
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 13
7.2.3. Batuan Penutup
Umumnya batuan penutup berupa batuan klastik yang merupakan bagian dari
formsai-formasi Sembakung, Mangkabua, Birang. Yang terutama adalah batulempung
endapan delta formasi Meliat atau Latih, Formasi Tabul, dan Formasi Tarakan.
7.2.4. Perangkap
Mengingat bahwa di Cekungan Tarakan sedimen yang diendapkan
dilingkungan delta, maka perangkap hidrokarbon yang sering ditemukan adalah
perangkap stratigrafi. Meskipun demikian, karena pada Plio- Pleistosen terjadi
tektonik, kemungkinan perangkap struktur dapat juga terjadi, terutama perangkap
struktur antiklin (roll over) yang berasosiasi dengan patahan normal. Umumnya
jebakan hidrokarbon yang terdapat di Formasi Tarakan terkumpul pada blok yang
turun (down thrown). Disamping bentuk struktur, akumulasi hidrokarbon juga sangat
tergantung pada intra formational seal diantara batuan pasir yang sangat tebal. Akibat
kandungan batupasir yang sangat tinggi didalam Formasi Tarakan menyebabkan
patahan normal yang memotong Formasi ini menjadi bocor kearah vertical (dip-leak)
sehingga daya tampung maksimum perangkap hanya sampai titik perpotongan antara
kontak hidrokarbon-air dengan bidang patahan.
CEKUNGAN TARAKAN
GEOLOGI INDONESIA 14
Daftar Pustaka
• Biantoro, E., M.I. Kusuma, dan L.F. Rotinsulu. 1996.Tarakan Sub-basin Growth
Fault, North-East Kalimantan: Their Roles in Hydrocarbon Entrapments. Proceedings
Indonesian Petroleum Association, 21st
Silver Anniversary Convention, 175-189.
• Heriyanto, N., W. Satoto, dan S. Sardjono. 1991. Stratigrafi Regional Cekungan
Tarakan. Makalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Pertemuan Ilmiah Tahunan
Ke-20, hal. 261-280.
• Purwanti, Yulie. 2009. Aplikasi Atribut Geologi Cekungan Tarakan, Geologi
Cekungan Tarakan, hal. 6 – 10. Universitas Indonesia.

More Related Content

What's hot

Makalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle PlumeMakalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle Plume
Estrela Bellia Muaja
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Mario Yuven
 
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologi
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologiAlbum mineral praktikum mineral optik teknik geologi
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologi
Indra S Syafaat
 
Magma
MagmaMagma
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WINAnalisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Dery Marsan
 
Piroksen
PiroksenPiroksen
Piroksen
Margono Uciha
 
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisikaMakalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Raha, Sulawesi Tenggara, Indonesia
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turunlassak
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Diki Prasetya
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Mario Yuven
 
Bgi ppt presentation
Bgi ppt presentationBgi ppt presentation
Bgi ppt presentation
Hizkia Tomasoa
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
permukaan bumi
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Estrela Bellia Muaja
 
Point load
Point loadPoint load
Komposisi magma
Komposisi magmaKomposisi magma
Komposisi magma
Nurul Afdal Haris
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
Mario Yuven
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Hidayat Muhammad
 
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQDKlasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
Teguh Efrianes
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Mario Yuven
 

What's hot (20)

Makalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle PlumeMakalah Hotspot & Mantle Plume
Makalah Hotspot & Mantle Plume
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologi
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologiAlbum mineral praktikum mineral optik teknik geologi
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologi
 
Magma
MagmaMagma
Magma
 
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WINAnalisis VES Resistivity dengan IP2WIN
Analisis VES Resistivity dengan IP2WIN
 
Piroksen
PiroksenPiroksen
Piroksen
 
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisikaMakalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
Makalah eksplorasi panas bumi dalam geofisika
 
Sesar turun
Sesar turunSesar turun
Sesar turun
 
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastikMekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
Mekanisme pengendapan flow batuan piroklastik
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog... Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...
 
Bgi ppt presentation
Bgi ppt presentationBgi ppt presentation
Bgi ppt presentation
 
Genesa Bahan Galian
Genesa Bahan GalianGenesa Bahan Galian
Genesa Bahan Galian
 
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
Manifestasi panas bumi (estrela bellia muaja, geotermal b semester dua)
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Komposisi magma
Komposisi magmaKomposisi magma
Komposisi magma
 
Batuan sedimen
Batuan sedimenBatuan sedimen
Batuan sedimen
 
Kekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatanKekar dan sesar dan lipatan
Kekar dan sesar dan lipatan
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
 
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQDKlasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 

Viewers also liked

Professor Christopher Rayner, C Cpature
Professor Christopher Rayner, C CpatureProfessor Christopher Rayner, C Cpature
Professor Christopher Rayner, C Cpature
Anaerobic Digestion & Biogas Association
 
John Williams, ADAS UK
John Williams, ADAS UKJohn Williams, ADAS UK
Carl Gurney, Jelf Insurance Brokers
Carl Gurney, Jelf Insurance BrokersCarl Gurney, Jelf Insurance Brokers
Carl Gurney, Jelf Insurance Brokers
Anaerobic Digestion & Biogas Association
 
Internship in-chennai-for-mca-in-.net-application
Internship in-chennai-for-mca-in-.net-applicationInternship in-chennai-for-mca-in-.net-application
Internship in-chennai-for-mca-in-.net-application
roypooja
 
Guide 4
Guide 4Guide 4
профессионал 2015
профессионал 2015профессионал 2015
профессионал 2015
channa1971 Pronchewa
 
Guy Smith, NFU
Guy Smith, NFUGuy Smith, NFU
презентация день учителя и воспитателя 2014-на мониторы в зал
презентация день учителя и воспитателя 2014-на мониторы в залпрезентация день учителя и воспитателя 2014-на мониторы в зал
презентация день учителя и воспитателя 2014-на мониторы в зал
channa1971 Pronchewa
 
Tjb advertising cod
Tjb advertising  codTjb advertising  cod
Tjb advertising cod
TJB Advertising
 
Sodo presentation file
Sodo presentation fileSodo presentation file
Sodo presentation file728group
 
Richard Jackson, UCL
Richard Jackson, UCLRichard Jackson, UCL
Travel Insurance Direct Ireland Policy Documents
Travel Insurance Direct Ireland Policy DocumentsTravel Insurance Direct Ireland Policy Documents
Travel Insurance Direct Ireland Policy Documents
Jean Andrews
 
Tony Breton, Novamont
Tony Breton, NovamontTony Breton, Novamont
Adrian Gault, CCC
Adrian Gault, CCCAdrian Gault, CCC
La tecnologia y su incorporacion
La tecnologia y su incorporacion La tecnologia y su incorporacion
La tecnologia y su incorporacion
Vanessa Maldonado
 
Jon Harris, Malmberg
Jon Harris, MalmbergJon Harris, Malmberg
Scott Reaney, APHA
Scott Reaney, APHAScott Reaney, APHA
Vidyanath Gururajan, Branston
Vidyanath Gururajan, BranstonVidyanath Gururajan, Branston
Vidyanath Gururajan, Branston
Anaerobic Digestion & Biogas Association
 
Ann Ballinger, Eunomia
Ann Ballinger, EunomiaAnn Ballinger, Eunomia
Reflective Writing Basics
Reflective Writing BasicsReflective Writing Basics
Reflective Writing Basics
Makarete10
 

Viewers also liked (20)

Professor Christopher Rayner, C Cpature
Professor Christopher Rayner, C CpatureProfessor Christopher Rayner, C Cpature
Professor Christopher Rayner, C Cpature
 
John Williams, ADAS UK
John Williams, ADAS UKJohn Williams, ADAS UK
John Williams, ADAS UK
 
Carl Gurney, Jelf Insurance Brokers
Carl Gurney, Jelf Insurance BrokersCarl Gurney, Jelf Insurance Brokers
Carl Gurney, Jelf Insurance Brokers
 
Internship in-chennai-for-mca-in-.net-application
Internship in-chennai-for-mca-in-.net-applicationInternship in-chennai-for-mca-in-.net-application
Internship in-chennai-for-mca-in-.net-application
 
Guide 4
Guide 4Guide 4
Guide 4
 
профессионал 2015
профессионал 2015профессионал 2015
профессионал 2015
 
Guy Smith, NFU
Guy Smith, NFUGuy Smith, NFU
Guy Smith, NFU
 
презентация день учителя и воспитателя 2014-на мониторы в зал
презентация день учителя и воспитателя 2014-на мониторы в залпрезентация день учителя и воспитателя 2014-на мониторы в зал
презентация день учителя и воспитателя 2014-на мониторы в зал
 
Tjb advertising cod
Tjb advertising  codTjb advertising  cod
Tjb advertising cod
 
Sodo presentation file
Sodo presentation fileSodo presentation file
Sodo presentation file
 
Richard Jackson, UCL
Richard Jackson, UCLRichard Jackson, UCL
Richard Jackson, UCL
 
Travel Insurance Direct Ireland Policy Documents
Travel Insurance Direct Ireland Policy DocumentsTravel Insurance Direct Ireland Policy Documents
Travel Insurance Direct Ireland Policy Documents
 
Tony Breton, Novamont
Tony Breton, NovamontTony Breton, Novamont
Tony Breton, Novamont
 
Adrian Gault, CCC
Adrian Gault, CCCAdrian Gault, CCC
Adrian Gault, CCC
 
La tecnologia y su incorporacion
La tecnologia y su incorporacion La tecnologia y su incorporacion
La tecnologia y su incorporacion
 
Jon Harris, Malmberg
Jon Harris, MalmbergJon Harris, Malmberg
Jon Harris, Malmberg
 
Scott Reaney, APHA
Scott Reaney, APHAScott Reaney, APHA
Scott Reaney, APHA
 
Vidyanath Gururajan, Branston
Vidyanath Gururajan, BranstonVidyanath Gururajan, Branston
Vidyanath Gururajan, Branston
 
Ann Ballinger, Eunomia
Ann Ballinger, EunomiaAnn Ballinger, Eunomia
Ann Ballinger, Eunomia
 
Reflective Writing Basics
Reflective Writing BasicsReflective Writing Basics
Reflective Writing Basics
 

Similar to 154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev

Baritocekungan
BaritocekunganBaritocekungan
Baritocekungan
tidaktahu55
 
sejarah.pdf
sejarah.pdfsejarah.pdf
sejarah.pdf
WahyuPrayetno1
 
Tugas gi
Tugas giTugas gi
Tugas gi
izwarjhe
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Mario Yuven
 
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaGambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Fitri Indra Wardhono
 
Kondisi geologi regional daerah salem
Kondisi geologi regional daerah salemKondisi geologi regional daerah salem
Kondisi geologi regional daerah salem
Hiskia Annisa
 
NE ( Northeast ) java basin
NE ( Northeast ) java basinNE ( Northeast ) java basin
NE ( Northeast ) java basin
Eka Wifayañti
 
Makalah Hilman Rahmanhata
Makalah Hilman RahmanhataMakalah Hilman Rahmanhata
Makalah Hilman Rahmanhata
Hilman Rahmanhata
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Sylvester Saragih
 
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodProspek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Kevin Pratama
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
DifaNet
 
PENGELOLAAN_RAWA_LEBAK_DAN_PASANG_SURUT.pptx
PENGELOLAAN_RAWA_LEBAK_DAN_PASANG_SURUT.pptxPENGELOLAAN_RAWA_LEBAK_DAN_PASANG_SURUT.pptx
PENGELOLAAN_RAWA_LEBAK_DAN_PASANG_SURUT.pptx
ResthuArthaNugraha
 
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
oilandgas24
 
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
Hidayat Muhammad
 
Geofisik4.ppt
Geofisik4.pptGeofisik4.ppt
Geofisik4.ppt
ImansyahPutra3
 
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptxResume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
Yayat Baruadi
 
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
'Oke Aflatun'
 
Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)
Swastika Nugraheni,S.Pd
 
Ganesa batubara
Ganesa batubaraGanesa batubara
Ganesa batubara
Fahri Zaki Harharah
 

Similar to 154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev (20)

Baritocekungan
BaritocekunganBaritocekungan
Baritocekungan
 
sejarah.pdf
sejarah.pdfsejarah.pdf
sejarah.pdf
 
Tugas gi
Tugas giTugas gi
Tugas gi
 
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
Tambang STTNAS _ Mata Kuliah Batubara_Semester IV_Coal sttnas supandi_2014_08...
 
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI JakartaGambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
Gambaran Umum Provinsi DKI Jakarta
 
Kondisi geologi regional daerah salem
Kondisi geologi regional daerah salemKondisi geologi regional daerah salem
Kondisi geologi regional daerah salem
 
NE ( Northeast ) java basin
NE ( Northeast ) java basinNE ( Northeast ) java basin
NE ( Northeast ) java basin
 
Makalah Hilman Rahmanhata
Makalah Hilman RahmanhataMakalah Hilman Rahmanhata
Makalah Hilman Rahmanhata
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethodProspek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
Prospek Migas cekungan Jatim dengan GravityMethod
 
1118
11181118
1118
 
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
PPT MACAM-MACAM BATUAN TGGEOGRAFI KLS 12
 
PENGELOLAAN_RAWA_LEBAK_DAN_PASANG_SURUT.pptx
PENGELOLAAN_RAWA_LEBAK_DAN_PASANG_SURUT.pptxPENGELOLAAN_RAWA_LEBAK_DAN_PASANG_SURUT.pptx
PENGELOLAAN_RAWA_LEBAK_DAN_PASANG_SURUT.pptx
 
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesiaKuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
Kuliah eksplorasi & genesa geologi batubara indonesia
 
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
Kondisi dan Sumber Daya Geologi Pada Cekungan Asem-asem, Provinsi Kalimantan ...
 
Geofisik4.ppt
Geofisik4.pptGeofisik4.ppt
Geofisik4.ppt
 
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptxResume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
Resume Kel (1) Progradational Parasequence Set.pptx
 
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
KARAKTERISTIK MINERALOGI MATRIKS BREKSI VULKANIK PADA ENDAPAN FASIES PROKSIMA...
 
Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)Geologi Irian Jaya (Papua)
Geologi Irian Jaya (Papua)
 
Ganesa batubara
Ganesa batubaraGanesa batubara
Ganesa batubara
 

Recently uploaded

contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdfcontoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
RizkiaPWardani1
 
Sertifikat PMM Kurikulum merdeka 2024.pdf
Sertifikat PMM Kurikulum merdeka 2024.pdfSertifikat PMM Kurikulum merdeka 2024.pdf
Sertifikat PMM Kurikulum merdeka 2024.pdf
RifalFirmansyah2
 
Modul Ajar PJOK Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Guru Penggerak
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Guru PenggerakTugas Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Guru Penggerak
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Guru Penggerak
sarirahmi390
 
PRESENTASI VISI MISI KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI VISI MISI KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI VISI MISI KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI VISI MISI KEPALA SEKOLAH.pptx
BramantyaWardhana1
 
Contoh Piagam / sertifikat peringkat kelas
Contoh Piagam / sertifikat peringkat kelasContoh Piagam / sertifikat peringkat kelas
Contoh Piagam / sertifikat peringkat kelas
RiksanAryu
 
PPT PENGUKURAN DAN INTERVENSI SERENTAK PENCEGAHAN STUNTING.pptx
PPT PENGUKURAN DAN INTERVENSI SERENTAK PENCEGAHAN STUNTING.pptxPPT PENGUKURAN DAN INTERVENSI SERENTAK PENCEGAHAN STUNTING.pptx
PPT PENGUKURAN DAN INTERVENSI SERENTAK PENCEGAHAN STUNTING.pptx
mutya11
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
Kanaidi ken
 
SLIDE ANTI DADAH sekolah rendah tahun 2024
SLIDE ANTI DADAH sekolah rendah tahun 2024SLIDE ANTI DADAH sekolah rendah tahun 2024
SLIDE ANTI DADAH sekolah rendah tahun 2024
SHALIHINBINMOHADMAHF
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
MayaSiswindari
 
Memahami dan Analisis CP menjadi TP dan-ATP
Memahami dan Analisis CP menjadi TP dan-ATPMemahami dan Analisis CP menjadi TP dan-ATP
Memahami dan Analisis CP menjadi TP dan-ATP
aghathaPrasetyo
 
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Fathan Emran
 
laporan Program Kelompok Belajat (Kombel).
laporan Program Kelompok Belajat (Kombel).laporan Program Kelompok Belajat (Kombel).
laporan Program Kelompok Belajat (Kombel).
SintoAriwibowo
 
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdfJUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
SeptianTriadi2
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN BOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.ppt
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN BOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pptLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN BOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.ppt
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN BOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.ppt
haris616976
 
materi sosialisasi SI SDMK_8 Mei 2024.pptx
materi sosialisasi SI SDMK_8 Mei 2024.pptxmateri sosialisasi SI SDMK_8 Mei 2024.pptx
materi sosialisasi SI SDMK_8 Mei 2024.pptx
arumsofwan
 
Capaian Pembelajaran fase F lanjutan Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
Capaian Pembelajaran fase F lanjutan Bahasa Inggris Tingkat LanjutCapaian Pembelajaran fase F lanjutan Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
Capaian Pembelajaran fase F lanjutan Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
HelmiWibowo3
 
BAB2 PERKAHWINAN _20240616_091305_0000.pdf
BAB2 PERKAHWINAN _20240616_091305_0000.pdfBAB2 PERKAHWINAN _20240616_091305_0000.pdf
BAB2 PERKAHWINAN _20240616_091305_0000.pdf
PAI2062021NuryNabhan
 
Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.1.pdfJurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.1.pdf
pahrullah55
 

Recently uploaded (20)

contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdfcontoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
contoh Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) PKN.pdf
 
Sertifikat PMM Kurikulum merdeka 2024.pdf
Sertifikat PMM Kurikulum merdeka 2024.pdfSertifikat PMM Kurikulum merdeka 2024.pdf
Sertifikat PMM Kurikulum merdeka 2024.pdf
 
Modul Ajar PJOK Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Guru Penggerak
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Guru PenggerakTugas Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Guru Penggerak
Tugas Ruang Kolaborasi Modul 1.1 Guru Penggerak
 
PRESENTASI VISI MISI KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI VISI MISI KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI VISI MISI KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI VISI MISI KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Contoh Piagam / sertifikat peringkat kelas
Contoh Piagam / sertifikat peringkat kelasContoh Piagam / sertifikat peringkat kelas
Contoh Piagam / sertifikat peringkat kelas
 
PPT PENGUKURAN DAN INTERVENSI SERENTAK PENCEGAHAN STUNTING.pptx
PPT PENGUKURAN DAN INTERVENSI SERENTAK PENCEGAHAN STUNTING.pptxPPT PENGUKURAN DAN INTERVENSI SERENTAK PENCEGAHAN STUNTING.pptx
PPT PENGUKURAN DAN INTERVENSI SERENTAK PENCEGAHAN STUNTING.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
 
SLIDE ANTI DADAH sekolah rendah tahun 2024
SLIDE ANTI DADAH sekolah rendah tahun 2024SLIDE ANTI DADAH sekolah rendah tahun 2024
SLIDE ANTI DADAH sekolah rendah tahun 2024
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
 
Memahami dan Analisis CP menjadi TP dan-ATP
Memahami dan Analisis CP menjadi TP dan-ATPMemahami dan Analisis CP menjadi TP dan-ATP
Memahami dan Analisis CP menjadi TP dan-ATP
 
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Fisika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
laporan Program Kelompok Belajat (Kombel).
laporan Program Kelompok Belajat (Kombel).laporan Program Kelompok Belajat (Kombel).
laporan Program Kelompok Belajat (Kombel).
 
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdfJUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
JUKNIS PENGISIAN IJAZAH SD TAHUN 2024.pdf
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN BOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.ppt
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN BOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.pptLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN BOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.ppt
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN BOSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS.ppt
 
materi sosialisasi SI SDMK_8 Mei 2024.pptx
materi sosialisasi SI SDMK_8 Mei 2024.pptxmateri sosialisasi SI SDMK_8 Mei 2024.pptx
materi sosialisasi SI SDMK_8 Mei 2024.pptx
 
Capaian Pembelajaran fase F lanjutan Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
Capaian Pembelajaran fase F lanjutan Bahasa Inggris Tingkat LanjutCapaian Pembelajaran fase F lanjutan Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
Capaian Pembelajaran fase F lanjutan Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
 
BAB2 PERKAHWINAN _20240616_091305_0000.pdf
BAB2 PERKAHWINAN _20240616_091305_0000.pdfBAB2 PERKAHWINAN _20240616_091305_0000.pdf
BAB2 PERKAHWINAN _20240616_091305_0000.pdf
 
Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.1.pdfJurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.1.pdf
Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.1.pdf
 

154501618 cekungan-tarakan-file-ed-rev

  • 1. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 1 1. Dasar umum Cekungan Tarakan Cekungan Tarakan secara geografis terletak sekitar 240 km arah Utara – Timur Laut dari Balikpapan. Cekungan ini terletak dibagian utara kota Balikpapan dan masih merupakan bagian dari NE Kalimantan Basin. Gambar 1.1. Letak Setting Fisiografi Cekungan Tarakan ( penulis : 2013) Pada Dasarnya cekungan tarakan dibatasi oleh : 1. Sampurna High di bagian Utara 2. Mangkalihat Ridge di Selatan 3. dan Kuching Orogenic Complex di bagian Baratnya. Menurut penelitian dari Biantoro (1996) dalam cekungan Tarakan terbagi menjadi 4 sub-cekungan bagian, yaitu: 1. Sub-cekungan Tidung 2. Sub-cekungan Berau 3. Sub-cekungan Tarakan 4. dan Sub-cekungan Muara
  • 2. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 2 Gambar 1.2. Pembagian batas cekungan Tarakan (Biantoro : 1996)
  • 3. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 3 Gambar 1.3. Pembagian Sub Cekungan (Biantoro : 1996)
  • 4. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 4 2. Proses Pembentukan Perkembangan struktur-struktur di Sub-cekungan Tarakan, Cekungan Tarakan berlangsung dalam beberapa tahapan yang mempengaruhi pengendapan sedimen pada area tersebut. Konfigurasi secara struktural sudah dimulai oleh Rifting sejak Eosen Awal. Pemekaran (rifting) pada sub-cekungan ini disebabkan oleh pembentukan sesar-sesar normal. Pergerakan dari sesar-sesar tersebut menghasilkan daerah-daerah rendahan yang kemudian terisi oleh sedimen-sedimen tertua pada sub-cekungan ini, seperti Formasi Sembakung (akhir Miosen Awal-Miosen Tengah). Proses Rifting berjalan dengan terus menerus disertai dengan adanya pengangkatan secara lokal di bagian barat dari sub-cekungan mengontrol siklus-siklus pengendapan sedimen pada sub-cekungan ini. Pengendapan pada sub-cekungan ini dapat dibagi menjadi 4 siklus berhubungan dengan beberapa kejadian tektonik pada regional. 2.1. Siklus Tahapan Pembentukan • (Siklus 1) Terjadi pada saat terjadinya pengangkatan pada Eosen Tengah yang menyebabkan erosi di Tinggian/Punggungan Sekatang. • (Siklus 2) Dimulai sejak pengangkatan Oligosen Awal pada fasa transgresif, dengan sedimen yang diendapkan secara tidakselarasan terhadap Siklus 1. Fasa ini berubah menjadi regresif ketika proses rifting berakhir dan pengangkatan mencapai puncaknya pada akhir dair Miosen Akhir. Pengangkatan yang kedua ini berbeda dengan proses pengangkatan pertama karena berkembang ke arah timur Proses rifting yang kedua ini menghasilkan sesar-sesar normal yang memiliki arah timurlaut-baratdaya. • (Siklus 3) Proses regresif berlangsung pada lingkungan transisional-deltaik. Sedimen-sedimen yang diendapkan dalam jumlah yang besar menyebabkan rekativasi dari sesar-sesar tua yang terbentuk selama Oligosen sampai Miosen Awal yang berkembang
  • 5. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 5 menjadi growth fault. Petumbuhan dari sesar-sesar tersebut berhenti untuk sementara waktu pada awal pengendapan dari Formasi Santul dikarenakan oleh terjadinya fasa trangresif yang pendek. Pensesaran tersebut berlangsung selama Pliosen ketika siklus pengedapan keempat. • (Siklus 4) Pada siklus ke-4 yaitu formasi Tarakan diendapkan.
  • 6. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 6 3. Struktur Geologi Struktur yang terjadi di cekungan ini berarah Barat Utara – Tenggara karena dipengaruhi sesar geser Mangkalihat dan terjadinya tumbukan lempeng Asia dengan lempeng Pasifik, menyebabkan munculnya struktur antiklin, sesar naik dan normal serta sesar geser timur- barat dan timur laut – baratdaya. 4. Tektonik Regional Aktivitas Tektonik pada Pliosen Akhir-Pleistosen bersifat kompresif dan menghasilkan sesar-sesar . Di beberapa tempat, kompresi ini menginversikan sesar- sesar normal menjadi sesar-sesar naik (Biantoro dkk., 1996). Kegiatan tekonik yang menyebabkan pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran keseluruhan Cekungan Tarakan pada Pliosen Akhir kemudian menyebabkan munculnya ketidakselarasan di beberapa daerah secara lokal. 5. Stratigrafi Regional Cekungan Tarakan Batuan dasar pada cekungan Kalimantan Timur Utara terdiri dari sedimen- sedimen berumur tua, meliputi Formasi Danau (Heriyanto dkk., 1991) atau disebut juga Formasi Damiu, Formasi Sembakung, dan Batulempung Malio. Sedimen- sedimen tersebut telah terkompaksi, terlipatkan, dan tersesarkan. • Formasi Danau Formasi Danau terdeformasi kuat dan sebagian termetamorfosa, mengandung breksi terserpentinitisasi, rijang radiolaria, spilit, serpih,slate, dan kuarsa. • Formasi Sembakung dan Batulempung Malio Formasi Sembakung diendapkan di atas Formasi Danau secara tidak selaras. Formasi ini terdiri dari sedimen volkanik dan klastik yang berumur Eosen Awal-Eosen Tengah. Di atas Formasi Sembakung diendapkan batulempung berfosil, karbonatan, dan mikaan yang dikenal dengan Batulempung Malio yang berumur Eosen Tengah. • Formasi Sujau
  • 7. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 7 Formasi Sujau terdiri dari sedimen klastik (konglomerat dan batupasir), serpih, dan volkanik. • Formasi Selor Formasi Selor terdiri dari lapisan-lapisan batubara dan Batugamping mikritik yang diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Sujau. • Formasi Mangkabua Formasi Mangkabua yang terdiri dari serpih laut dan napal yang berumur Oligosen. • Formasi Tempilan Formasi Tempilan terdiri dari fasies klastik basalt. • Formasi Taballar Formasi Taballar terdiri dari batugamping mikritik yang merupakan sikuen paparan karbonat dengan perkembangan reef lokal Oligosen Akhir sampai Miosen Awal. • Formasi Mesalai Formasi ini secara gradual cekungan menerus dari formasi Taballar menipis ke arah formasi mesalai. Pada formasi ini terdiri dari napal. • Formasi Naintupo Formasi ini terdiri dari batulempung dan serpih. • Formasi Meliat Formasi ini diendapkan secara tidak selaras dengan Serpih Naintupo. Formasi ini terdiri dari batupasir kasar, serpih karbonatan, dan batugamping tipis. Di beberapa bagian, Formasi Meliat terdiri dari batulanau dan serpih dengan sedikit lensa-lensa batupasir. • Formasi Tabul Formasi ini terdiri dari batupasir, batulanau, dan serpih yang kadang disertai dengan kemunculan lapisan batubara dan batugamping.
  • 8. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 8 • Formasi Santul Pada formasi ini sering dijumpai lapisan batubara tipis yang berinterkalasi dengan batupasir, batulanau, dan batulempung. • Formasi Tarakan Formasi ini terdiri dari interbeding batulempung, serpih, batupasir, dan lapisan- lapisan batubata lignit, dasar dari Formasi Tarakan pada beberapa ditepresentasikan oleh ketidakselarasan. • Formasi Bunyu Formasi Bunyu terdiri dari batupasir tebal, berukuran butir medium sampai kasar, kadangkala konglomeratan dan interbeding batubara lignit dengan serpih. batupasir formasi ini lebih tebal, kasar, dan kurang terkonsilidasi jika dibandingkan dengan batupasir Formasi Tarakan.
  • 9. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 9 Kolom stratigrafi cekungan Tarakan Gambar 1.4.Kolom Stratigrafi Cekungan Kalimantan Timur Utara Kolom Stratigrafi Cekungan Kalimantan Timur Utara (kiri: dimodifikasi dari Heriyanto dkk., 1991)
  • 10. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 10 6. Sejarah Geologi • Formasi Sembakung dan Batulempung Malio. Berumur Eosen Awal-Eosen Tengah. Di atas Formasi Sembakung diendapkan batulempung berfosil, karbonatan, dan mikaan yang dikenal dengan Batulempung Malio yang berumur Eosen Tengah. • Formasi Sujau, Mangkabua, dan Selor (Eosen Akhir – Oligosen) Sejarah geologi yang terjadi pada formasi ini menjelaskan adanya proses pengangkatan, diamana sebagian tersingkap dan tererosi sebagian di tepi barat dari cekungan berkaitan dengan aktivitas volkanisme yang terjadi sepanjang tepian deposenter pada akhir Oligosen. • Formasi Tempilan, Formasi Taballar, Napal Mesalai, Formasi Naintupo (Oligosen Akhir – Miosen Tengah). Terdapatnya batulempung dan serpih yang bergradasi ke atas menjadi napal dan batugamping yang menandakan pernah terjadinya perluasan genang laut di cekungan Tarakan. • Formasi Meliat, Formasi Tabul, dan Formasi Santul (Miosen Tengah – Miosen Akhir). Terdiri dari sikuen-sikuen deltaik regresif yang terbentuk setelah tektonisma Miosen Awal. Pada formasi ini sering dijumpai lapisan batubara tipis yang berinterkalasi dengan batupasir, batulanau, dan batulempung, yang diendapkan di lingkungan delta plain sampai delta front pada Miosen Akhir. • Formasi Tarakan (Pliosen) Formasi Tarakan di endapkan pada siklus sedimentasi Pliosen adanya endapan - endapan lapisan-lapisan batubata lignit, menunjukan bahwa fasies pengendapan formasi ini dahalunya adalah daerah delta plain.
  • 11. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 11 • Formasi Bunyu (Plistosen) Pada Formasi Bunyu terjadinya peninggian muka laut akibat terjadinya transgresi pada kala Pleistosen Akhir menyebabkan garis pantai mundur ke arah barat seperti garis pantai saat ini. 7. Potensi Geologi Cekungan Tarakan dalam potensi Geologinya memiliki aspek potensi adanya akumulasi Hidrokarbon dan terdapatnya potensi Batubara. Dengan terdapatnya dua potensi tersebut Cekungan Tarakan dapat dinilai sebagai cekungan dengan potensional yang cukup besar untuk di kelola. 7.1. Potensi Geologi Batubara Pada potensi Batubara yang terdapat pada Cekungan Tarakan meliputi pada formasi – formasi : • Formasi Selor Pada formasi Selor ini terdiri dari keterdapatan batubara yang berlapis secara baik. • Formasi Tabul Pada formasi ini ditandai dengan kemunculan batubara yang berlapis. • Formasi Tarakan Formasi ini terdiri dari interbeding lapisan-lapisan batubata lignit. • Formasi Bunyu Pada formasi Bunyu ini terdapat interbeding batubara lignit. 7.2. Potensi Hidrokarbon dan Sistem Minyak Bumi (Petroleum System) 7.2.1. Batuan Source Rock dan Reservoir Batuan reservoir penghasil minyak dan gas bumi di cekungan Tarakan adalah batupasir baik dari Formasi Tarakan yang berumur Pliosen, maupun Formasi Santul dan Tabul yang berumur Miosen. Formasi ini pada umumnya terdiri dari suatu urutan batupasir, serpih, lempung dengan lapisan batubara. Di beberapa tempat ditemukan juga lapisan batugamping. Lapisan batupasirnya sangat dominan, tebal dan sangat banyak mengandung mineral kuarsa dengan ikatan yang lepas (unconsolidated sand).
  • 12. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 12 Batuan induk di Cekungan Tarakan sendiri terbentuk pada kala akhir Miocene, yaitu batuan lempung pada formasi Mangkubua , Naintupu dan Mleliat. Bahhkan batu lempung pada formsi Santul, Sesanip dan Tarakan sendiri pun bisa bertindak sebagai batuan induk karena daerah ini diendapkan pada lingkungan delta. 7.2.2. Migrasi Hidrokarbon Migrasi hidrokarbon dari batuan induk atau dapur hidrokarbon ke perangkap diduga melalui bidang patahan. Biantoro dkk (1996) menyebutkan, hidrokarbon terbentuk semenjak Miosen Akhir. Dengan terisinya formasi Tarakan yang berumur Pliosen dan pembentukan struktur Plio-Pleistosen maka waktu migrasi hidrokarbon akan lebih muda lagi. Gambar.1.5. Sistem Petroleum Cekungan Tarakan (Biantoro: 1996)
  • 13. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 13 7.2.3. Batuan Penutup Umumnya batuan penutup berupa batuan klastik yang merupakan bagian dari formsai-formasi Sembakung, Mangkabua, Birang. Yang terutama adalah batulempung endapan delta formasi Meliat atau Latih, Formasi Tabul, dan Formasi Tarakan. 7.2.4. Perangkap Mengingat bahwa di Cekungan Tarakan sedimen yang diendapkan dilingkungan delta, maka perangkap hidrokarbon yang sering ditemukan adalah perangkap stratigrafi. Meskipun demikian, karena pada Plio- Pleistosen terjadi tektonik, kemungkinan perangkap struktur dapat juga terjadi, terutama perangkap struktur antiklin (roll over) yang berasosiasi dengan patahan normal. Umumnya jebakan hidrokarbon yang terdapat di Formasi Tarakan terkumpul pada blok yang turun (down thrown). Disamping bentuk struktur, akumulasi hidrokarbon juga sangat tergantung pada intra formational seal diantara batuan pasir yang sangat tebal. Akibat kandungan batupasir yang sangat tinggi didalam Formasi Tarakan menyebabkan patahan normal yang memotong Formasi ini menjadi bocor kearah vertical (dip-leak) sehingga daya tampung maksimum perangkap hanya sampai titik perpotongan antara kontak hidrokarbon-air dengan bidang patahan.
  • 14. CEKUNGAN TARAKAN GEOLOGI INDONESIA 14 Daftar Pustaka • Biantoro, E., M.I. Kusuma, dan L.F. Rotinsulu. 1996.Tarakan Sub-basin Growth Fault, North-East Kalimantan: Their Roles in Hydrocarbon Entrapments. Proceedings Indonesian Petroleum Association, 21st Silver Anniversary Convention, 175-189. • Heriyanto, N., W. Satoto, dan S. Sardjono. 1991. Stratigrafi Regional Cekungan Tarakan. Makalah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke-20, hal. 261-280. • Purwanti, Yulie. 2009. Aplikasi Atribut Geologi Cekungan Tarakan, Geologi Cekungan Tarakan, hal. 6 – 10. Universitas Indonesia.
  翻译: